welcome to my .....

selamat datang dan semoga bermanfaat

Sabtu, 27 Maret 2010

MOTIVASI

Pengertian Motivasi
Menurut Sardiman (2007: 73), menyebutkan motif dapat diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam dan di dalam subjek untuk melakukan aktifitas-aktifitas tertentu demi mencapai suatu tujuan. Bahkan motif dapat dikatakan sebagai suatu kondisi intern (kesiapsiagaan). Berawal dari kata motif itu, maka motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif. Motif menjadi aktif pada saat-saat tertentu, terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat dirasakan atau mendesak.
Menurut Mc. Donald (dalam Sardiman2007: 73), menyebutkan bahwa motivasi sebagai perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan.
Maka dapat dikatakan bahwa motivasi itu sebagai sesuatu yang kompleks. Motivasi akan menyebabkan terjadinya suatu perubahan energi yang ada pada diri manusia, sehingga akan bergantung dengan persoalan gejala kejiwaan, perasaan dan juga emosi untuk kemudian bertindak atau melakukan sesuatu. Semua ini didorong karena adanya tujuan, kebutuhan atau keinginan.
Faktor Penggerak Motivasi
Menurut Peterson dan Plowman (dalam malayu, 2005: 142) mengatakan bahwa faktor penggerak motivasi seseorang meliputi:
a. Keinginan untuk hidup.
Keinginan untuk hidup merupakan keinginan utama dari setiap orang, manusia bekerja untuk dapat makan dan makan dapat melanjutkan kehidupannya.
b. Keinginan untuk memiliki sesuatu.
Keinginan untuk suatu posisi dengan memiliki sesuatu merupakan keinginan manusia yang kedua dan ini salah satu sebab mengapa manusia mau bekrja.
c. Keinginan akan kekuasaan.
Keinginan akan kekuasaan merupakan keinginan selangkah diatas keinginan untuk memiliki, yang mendorong orang mau bekerja.
d. Keinginan akan adanya pengakuan.
Keinginan akan pengakuan, penghormatan, dan status sosial, merupakan jenis terakhir dari kebutuhan yang mendorong orang untuk bekerja. Dengan demikian, setiap pekerja mempunyai motif keinginan (want) dan kebutuhan (needs) tertentu dan mengharapkan kepuasan dari hasil kerjanya.
Bentuk-Bentuk Motivasi
a. Motivasi Instrinsik
Adalah motivasi yang menjadi sifat, datangnya dari dalam individu sendiri atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan (drive) untuk melakukan sesuatu.
b. Motivasi Ekstrinsik
Motivasi ini timbul bukan berasal dari individu, melainkan terjadi karena adanya pengaruh dari luar atau datang dari luar. Rangsangan dari luar dapat berupa anjura, paksaan, imbalan, pengaruh lingkungan dan sebagainya.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi
a. Faktor fisik dan proses mental.
b. Faktor hereditas, lingkungan (environmental), kematangan dan Usia.
c. Faktor intrinsik individu.
d. Fasilitas (sarana dan prasarana).
e. Situasi dan kondisi.
f. Program dan aktivitas.
g. Media audio-visual (Widyatun, 1999: 115).
Cara Meningkatkan Motivasi
1. Dengan teknik verbal
a) Berbicara untuk membangkitkan semangat
b) Pendekatan pribadi
c) Diskusi dan sebagainya
2. Teknik tingkah laku (meniru, mencoba, menerapkan)
3. Teknik intensif dengan cara mengambil kaidah yang ada
4.Supertisi, kepercayaan akan sesuatu secara logis namun membawa keberuntungan.
5. Citra (image) yaitu dengan imajinasi atau daya khayal yang tinggi, makan individu akan termotivasi (Widyatun, 1999: 116).
Fungsi motivasi
a. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan.
b. Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya.
c. Menyelesaikan perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbutan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.
Macam-macam motivasi
Berbicara tentang macam atau jenis motivasi ini dapat dilihat dari berbagai sudut pandang yaitu:
1. Motivasi dilihat dari dasar pembuntukannya
a) Motif-motif bawaan yaitu motif yang dibawa sejak lahir, jadi motivasi itu ada tanpa dipelajari, misalnya: dorongan untuk makan, dorongan untuk minum, dorongan untuk bekerja, untuk beristirahat, dordngan seksual. Motif ini sering disebut motif- motif yang disyaratkan secara bioligis.
b) Motif-motif yang dipelajari adalah motif yang timbul karena dipelajari, misalnya: dorongan untuk belajar suatu cabang ilmu pengetahuan, dorongan untuk mengajar sesuatu di dalam masyarakat. Motif ini sering motif- motif yang diisyaratkan secara sosial.
2. Jenis motivasi menurut pembagian dari Woodworth dan Marquis
a) Motif atau kebutuhan organis, meliputi: kebutuhan untuk minum, makan, bernafas, seksual, berbuat dan kebutuhan untuk beristirahat.
b) Motif-motif darurat. Yang termasuk dalam jenis motif ini antara lain: dorongan untuk menyelamatkan diri, dorongan untuk membalas, untuk berusaha, untuk memburu. Motivasi jenis ini timbul karena adanya rangsangan dari luar.
c) Motif-motif objektif. Dalam hal ini menyangkut kebutuhan untuk melakukan eksplorasi, melakukan manipulasi, untuk menaruh minat. Motif-motif ini muncul karena dorongan untuk dapat menghadapi dunia luar secara efektif.
3. Motivasi rohaniah dan jasmaniah
Ada beberapa ahli yang menggolongkan jenis motivasi itu menjadi dua jenis yakni motivasi jasmaniah dan motivasi rohaniah. Yang termasuk motivasi jasmani seperti: reflek, insting otomatis, nafsu. Sedangkan yang termasuk motivasi rohaniah adalah kemauan.
4. Motivasi intrinsik dan esktrinsik
a) Motivasi intrinsik
Yang dimaksud dengan motivasi intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau fungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu.
b) Motivasi esktrinsik
Yang dimahsud motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsi kerena adanya perangsang dari luar (Sardiman, 2007: 86).
Tujuan motivasi
1) Meningkatkan moral dan kepuasa seseorang.
2) Meningkatkan produktivitas seseorang.
3) Mempertahankan kestabilan seseorang.
4) Meningkatkan kedisiplinan seseorang.
5) Mengefiktifkan pengadaan seseorang.
6) Menciptakan suasana dan huungan yang baik.
7) Miningkatkan loyalitas, kreativitas, dan partisipasi seseorang.
8) Meningkatkan kesejahteraan seseorang.
9) Mempertinggi rasa tanggungjawab seseorang terhadap tugas-tugasnya.
Metode motivasi
Ada dua metode motivasi yaitu motivasi langsung dan metivasi tidak langsung’
a. Motivasi langsung (Direct motivation)
Motivasi langsung adalah motivasi (materiil dan nonmateriil) yang diberikan secara langsung kepada setiap individu untuk memenuhi kegutuhan serta kepuasannya. Jadi sifatnya khusus, seperti pujian, penghargaan, tunjangn, dan bonus.
b. Motivasi tidak langsung (indirect motivation)
Motivasi tidak langsung adalah motivasi yang diberikan merupakan fasilitas-fasilitas yang mendukung serta menunjang gairah seseorang/kelancaran tugas sehingga seseorang betah dan bersemangat melakukan pekerjaannya.
Cara Memotivasi
Untuk membangun motivasi pada diri seseorang (mutarobbi) agar memiliki kesadaran secara mandiri dalam melakukan berbagai pekerjaan, hendaklah dilakukan langkah-langkah berikut:
1. Jalinlah hubungan yang baik dengan orang yang hendak dibangun motivasinya dengan cara menanyakan keadaannya, ikut serta dengannya dalam kegembiraan dan kesedihannya, memberikan khidmah (pelayanan) kepadanya, dan semacamnya.
2. Jadikanlah diri anda qudwah shalihah (teladan yang baik) baginya. Janganlah berbuat sesuatu kepadanya dan juga kepada selainnya kecuali perbuatan-perbuatan yang baik. Yang demikian ini dilakukan dalam rangka meraih tsiqoh (kepercayaan) dari nya -tentunya setelah didahului dengan niat yang ikhlash kepada Allah Subhanahu wa ta’ala. Jika rasa percaya (trust) darinya telah diraih, maka dengan mudah dia akan menerima saran, bimbingan dan arahan, dan dengan penuh semangat ia akan segera melaksanakan dan menerapkannya.
3. Memberikan pemahaman kepadanya tentang manfaat-manfaat (kegunaan dan keuntungan) amal yang dianjurkan dia untuk melakukannya, baik keuntungan duniawi maupun ukhrawi. Menghafalkan Al Qur’an misalnya, sangat berguna dalam mengingat hukum-hukum Islam, sistem-sistemnya, dan dia akan hidup berbahagia saat komitmen dengan nilai-nilai itu (hafalan Al qur’an juga sangat berguna dalam berbagai aktifitas dakwah, baik dakwah jamahiriyah (publik) maupun dakwah khashshah (khusus). Belum lagi keuntungan yang bersifat ukhrawi, sebab Rasulultah -Shallallahu ‘alaihi wasalam- bersabda,"Dikatakan kepada penghafal Al-Qur’an; “Bacalah, naiklah dan lakukanlah secara tartil sebagaimana engkau mentartilkannya di dunia. Sebab, tingkatan (surgamu) ada pada akhir ayat yang engkau baca”. (Hadits shahih diriwayatkan oleh Imam Ahmad, At-Tirmidzi dan lainnya).
4. Mengasah dan men-charge hatinya dengan keimanan, melalui pentadabburan terhadap berbagai ciptaan Allah –Subhanahu wa ta’ala-, terhadap ayat-ayat-Nya, menanamkan mahabbatullah (perasaan cinta yang menggelora kepada Allah) di dalam hatinya dengan cara mengingat-ingat besarnya nikmat Allah -Subhanahu wa ta’ala- yang tidak terhingga banyaknya, mengingat rizki yang diberikan-Nya dan juga mengingat kasih sayang-Nya. Rasa cinta ini akan menjadi pendorong kuat untuk beramal dan ber-ihsan.
5. Melatihnya untuk memerangi berbagai bisikan syetan agar tidak malas beramal dengan cara melatihnya komitmen terhadap berbagai ibadah ritual seperti puasa, shalat lima waktu, ghadhdhul bashar (tidak mengumbar pandangan), menjaga lisan, dan semacamnya. Dengan cara demikian, kemauannya (irodah)-nya akan menjadi kuat dan kokoh serta terlatih secara perlahan-lahan.
6. Membantunya untuk selalu berada di tengah-tengah perkumpulan orang-orang shalih yang akan sangat membantunya dalam beramal baik. Akan lebih baik lagi kalau dia selalu diingatkan tentang kisah para nabi, orang-orang shalih sebelum nabi Muhammad -Shallallahu ‘alaihi wasallam-, para sahabat dan salafus-salih. Sehingga, akan terbangun dalam dirinya semangat meneladani mereka, dan menjadikan teladan ini sebagai cita-citanya. “Orang yang mempunyai cita-cita akan bersemangat untuk menggapainya”.
7. Membantunya untuk memanej waktunya secara baik dan benar, berkomitmen menjaga waktu, tidak menyia-nyiakannya, dan dalam menyusun prioritas peluang amal yang begitu banyak dan padat.
8. Memberikan dorongan kepadanya dan memberikan pujian akan kesuksesan-kesuksesan yang telah diraihnya. Sebab, jiwa manusia memiliki tabiat merasa terpacu apabila kerjanya membuahkan kesuksesan.

Penutup
Motivasi merupakan keadaan internal organisme yang mendorong untuk berbuat sesuatu. Motivasi dapat dibedakan kedalam motivasi intrinsic dan ekstrinsik. Motivasi intrinsic merupakan keadaan yang berasal dari dalam diri siswa sendiri yang dapat mendorongnya untuk melakukan sesuatu.
Kekurangan atau ketiadaan motivasi baik yang intrinsic maupun ektrinsik akan menyebabkancindividu kurang bersemangat untuk melakukan suatu kegiatan.
Motif atau keinginan untuk berprestasi sangat menentukan prestasi yang dicapainya.dengan demikian,keinginan seseorang untuk berhasil dalam hidupnya juga akan menentukan hasil. Motif erat sekali hubungannya dengan tujuan yang akan dicapai.untuk mencapai suatu tujuan perlu dibuat sesuatu. Yang menyebabkan seseorang berbuat adalah motifnya. Dengan demikian, motif berfungsi sebagai daya penggerak atau pendorong.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar